Latar Belakang Penciptaan
Berawal dari rasa sakit di dalam tubuh yang
mengidap penyakit batu ginjal dan harus mengalami operasi bedah terbuka
pengangkatan batu ginjal membuat kenangan kelam di masa kecil hadir kembali. Dimana
begitu banyak luka dalam masa pertumbuhan yang semestinya penuh kasih sayang
tapi justru mengalami kekerasan dari orang tua, baik secara mental maupun
fisik.
Luka masa kecil dan luka pasca operasi bedah terbuka pengangkatan
batu ginjal memiliki rasa sakit yang saling terkait. Batu itu tumbuh di dalam
ginjal sedari usia kanak-kanak menjadi derita yang terpendam. Kebanyakan orang
tua dengan didikan yang keras tidak akan sempat mendengarkan perasaan
anak-anaknya.
Kebiasaan memendam rasa sakit dari batin
bahkan fisik sudah ada sejak peristiwa sebuah paku menancap tembus di kaki yang
membuat terlambat pulang ke rumah tapi orang tua bersikap acuh dengan luka itu
dan lebih fokus memarahi karena terlambat melaksanakan ibadah (sholat). Kemarahan
dan kekecewaan kepada orang tua tidak dapat diekspresikan dan terus menumpuk,
tidak ada teman bercerita dan ada rasa takut dimarahi jika bicara. Apa yang
terjadi di masa lalu mempengaruhi kepribadian saya hari ini, kebiasaan memendam
kesedihan hingga menjadi frustasi sampai depresi.
Berangkat dari masa lalu yang kelam selain
memberi dampak negatif juga banyak makna positif bagi saya yang sekarang ini
telah menjadi orang tua, kedepannya saya tidak akan menggunakan cara kekerasan
untuk mendidik anak karena itu akan mengakibatkan stres, despresi, dan trauma
pada sang anak.
Menjadi orang tua dengan pengalaman masa kecil
yang buruk memang tidak mudah tapi dengan pengalaman ada kekuatan bagi saya
agar tidak melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh orang tua saya di masa
lalu. Selain itu, saya sendiri mulai menyadari luka batin dan berusaha
mengatasinya melalui berkesenian. Menyadari bahwa perilaku tidak wajar dan
menyimpang yang saya lakukan selama ini disebabkan masih ada luka batin yang
belum sembuh membuat saya bisa menguatkan diri dan berusaha menyembuhkannya
dengan hal-hal yang positif, seperti yang ingin saya lakukan yaitu membuat
karya seni patung mengenai luka hal ini sangat berpengaruh bagi kesehata mental
dan fisik saya pribadi seperti lebih mampu mengontrol emosi dengan berekspresi
melalui karya.
Keberadaan limbah plastik kini semakin menghawatirkan karena tanpa
disadari mengganggu kelangsungan lingkungan alam kehidupan manusia. Limbah
plastik yang dihasilkan setiap hari
oleh masyarakat di dalamnya terdapat sampah plastik yang mendominasi, hanya
sebagian kecil yang dimanfaatkan kembali dengan cara daur ulang menjadi barang
yang berguna, sebagian besar
lagi berakhir di tempat pembuangan dan sebagian lain masuk pada aliran air
sungai, selokan hingga ke lautan. Dampaknya kelangsungan ekosistem, kesehatan
serta lingkungan hidup terancam.
Limbah plastik adalah hasil dari kebiasaan
negatif masyarakat, kebiasaan konsumtif menghasilkan limbah plastik berlebihan
merupakan tindakan yang tidak wajar. Di lain sisi peristiwa-peristiwa di masa lalu yang mengalami luka
batin dan fisik memiliki kaitan dengan limbah plastik sebagai perwujudan dari
luka yang memiliki emosi negatif. Merujuk pada konteks seni patung yang
merupakan sarana untuk melahirkan kepribadian yang lebih sehat (healthy
personality), saya mengungkapkan emosi negatif ke dalam karya seni patung
dengan menggunakan limbah plastik yang diekspresikan menjadi tekstur luka.
Pameran ini diadakan dalam rangka Tugas Akhir Jurusan Seni Rupa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya yang nantinya akan digelar pada:
4-11 Juli 2023
di Galeri Prabangkara
Jalan Genteng Kali No. 85 Surabaya
4-11 Juli 2023
di Galeri Prabangkara
Jalan Genteng Kali No. 85 Surabaya