Pameran Tugas Akhir Jurusan Seni Rupa STKW Surabaya oleh M. Syukron Supyan - Suara Krajan


Latar Belakang Penciptaan
 
Berawal dari rasa sakit di dalam tubuh yang mengidap penyakit batu ginjal dan harus mengalami operasi bedah terbuka pengangkatan batu ginjal membuat kenangan kelam di masa kecil hadir kembali. Dimana begitu banyak luka dalam masa pertumbuhan yang semestinya penuh kasih sayang tapi justru mengalami kekerasan dari orang tua, baik secara mental maupun fisik.
 
Luka masa kecil dan luka pasca operasi bedah terbuka pengangkatan batu ginjal memiliki rasa sakit yang saling terkait. Batu itu tumbuh di dalam ginjal sedari usia kanak-kanak menjadi derita yang terpendam. Kebanyakan orang tua dengan didikan yang keras tidak akan sempat mendengarkan perasaan anak-anaknya.
 
Kebiasaan memendam rasa sakit dari batin bahkan fisik sudah ada sejak peristiwa sebuah paku menancap tembus di kaki yang membuat terlambat pulang ke rumah tapi orang tua bersikap acuh dengan luka itu dan lebih fokus memarahi karena terlambat melaksanakan ibadah (sholat). Kemarahan dan kekecewaan kepada orang tua tidak dapat diekspresikan dan terus menumpuk, tidak ada teman bercerita dan ada rasa takut dimarahi jika bicara. Apa yang terjadi di masa lalu mempengaruhi kepribadian saya hari ini, kebiasaan memendam kesedihan hingga menjadi frustasi sampai depresi.
 
Berangkat dari masa lalu yang kelam selain memberi dampak negatif juga banyak makna positif bagi saya yang sekarang ini telah menjadi orang tua, kedepannya saya tidak akan menggunakan cara kekerasan untuk mendidik anak karena itu akan mengakibatkan stres, despresi, dan trauma pada sang anak.
 
Menjadi orang tua dengan pengalaman masa kecil yang buruk memang tidak mudah tapi dengan pengalaman ada kekuatan bagi saya agar tidak melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh orang tua saya di masa lalu. Selain itu, saya sendiri mulai menyadari luka batin dan berusaha mengatasinya melalui berkesenian. Menyadari bahwa perilaku tidak wajar dan menyimpang yang saya lakukan selama ini disebabkan masih ada luka batin yang belum sembuh membuat saya bisa menguatkan diri dan berusaha menyembuhkannya dengan hal-hal yang positif, seperti yang ingin saya lakukan yaitu membuat karya seni patung mengenai luka hal ini sangat berpengaruh bagi kesehata mental dan fisik saya pribadi seperti lebih mampu mengontrol emosi dengan berekspresi melalui karya.
 
Keberadaan limbah plastik kini semakin menghawatirkan karena tanpa disadari mengganggu kelangsungan lingkungan alam kehidupan manusia. Limbah plastik yang dihasilkan setiap hari oleh masyarakat di dalamnya terdapat sampah plastik yang mendominasi, hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan kembali dengan cara daur ulang menjadi barang yang berguna, sebagian besar lagi berakhir di tempat pembuangan dan sebagian lain masuk pada aliran air sungai, selokan hingga ke lautan. Dampaknya kelangsungan ekosistem, kesehatan serta lingkungan hidup terancam.
 
Limbah plastik adalah hasil dari kebiasaan negatif masyarakat, kebiasaan konsumtif menghasilkan limbah plastik berlebihan merupakan tindakan yang tidak wajar. Di lain sisi peristiwa-peristiwa di masa lalu yang mengalami luka batin dan fisik memiliki kaitan dengan limbah plastik sebagai perwujudan dari luka yang memiliki emosi negatif. Merujuk pada konteks seni patung yang merupakan sarana untuk melahirkan kepribadian yang lebih sehat (healthy personality), saya mengungkapkan emosi negatif ke dalam karya seni patung dengan menggunakan limbah plastik yang diekspresikan menjadi tekstur luka.
 
Pameran ini diadakan dalam rangka Tugas Akhir Jurusan Seni Rupa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya yang nantinya akan digelar pada:
4-11 Juli 2023
di Galeri Prabangkara
Jalan Genteng Kali No. 85 Surabaya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak