otak ngebul
hati gemuruh
menuju ke luar kampus
tempat cilok brian
tumbuh dan besar
dengan kuah kacang
dan isian gajih sapi
yang membulati hati
mendesak diri
untuk cepatcepat
masuk mall
lalu dudukduduk di
lantai satu
makanmakan cilok
sebelum ke bioskop
kadangkadang pelanpelan
aku pun tahu:
waktu menipis
tak bisa dipintas
tak muat diperbanyak
dengan mulut penuh
kuah kacang
dan
gajih sapi
tak ingin
telungkup harihari
yang meninggalkan bisik
sebagaimana memakan cilok yang direbus
diamdiam
dalam
bulatbulat cilok
air mengalir semaunya
membentang sepanjang jeriji
perahuperahu kecil meluncur
melalui bakau
membelah hutan hijau
di kiri kanan
orangorang ramai
tergugah kemilau air
orangorang melenggoklenggok perahu
serupa amazon, katanya
orangorang mengabdi pada sungai
memelihara ikanikan
merawat bakaubakau
memberi penghormatan
pada kelimpahan air
adalah kehidupan
yang (paling)
baik
yang mendekap takdir
dengan wujud anak-anak
namun, jiwa mengajak berunding
meminta genggam yang erat
pada tangan-tangan kita yang mulai layu
pada tubuh kita yang mulai susut
tentang memasang popok anak di tengah malam
dengan kantuk yang sama
tentang berlarian mengejar si kecil
dengan terengah-engah yang sama
tentang sepi usai anak-anak merantau
dengan isak yang sama
dalam jejak-jejak kaki di sepanjang koridor rumah sakit
dalam ingatan yang mulai lepas
satu per satu
dalam pandang yang mulai buram
dalam peluk yang asing
sebab susut, sebab lupa
di sebuah kamar yang berbaris manekin beku
kepunyaan orang-orang
aku menuliskan puisi
-- yang sibuk mengoles diri
dengan body lotion dan body yogurt
-- ia membangun glowing
pada keteduhan wajah
membawa pulang segala kerutan
yang kerap tinggal di pipi dan dahi
juga lengkung kusam
di bawah mata
yang terengah-engah
menatap layar ponsel
hendak meminta vitamin
dan tonik
-- ia ingin berlindung dari ketuaan
yang selalu menjumpai
dengan tepat waktu
serupa ayam-ayam yang
berkokok sebelum subuh
memecah tidur
dalam-dalam
-- yang giat bertempur
melawan dahaga dunia
Fb: Dian Chandra
IG: dianchandra_files
Keren, Kk
BalasHapus