4 Puisi Intan Prawira Adi | Mengulang Tahun - Suara Krajan

SELAIN ODETTE
 
satu per satu
pemburu di danau cinta
membuka mulutnya
 
ada angsa
hatinya terjerat kata
i love foie gras
menjadi mempelai
di meja makan
 
ada itik
di panggung yang parit
bergoyang dendang
sorong ke kiri, sorong ke kanan
lehernya terpotong kemudian
 
dan,
ada aku
tenggelam di danaunya
 
Bekasi, September 2019

  
MENGULANG TAHUN
 
selamat ulang tahun
panjang umurnya
jangan tiup lilinnya
 
selamat ulang tahun
tetaplah mulia
potong saja kuenya
jangan tiup lilinnya
ada yang tersingkap
di bilik malam, di balik taplak
sikap lilin ibu yang menyala tegak
menyeimbangkan kaki meja
 
selamat ulang tahun untuk ketujuh belas yang tak sempat dirayakan
di tempat mulia, di tempat bahagia
namun jangan tiup lilinnya
 
kuulangi lagi
mengulang tahun menjelma masa paling berbahaya
jangan meniup lilinnya
sebab gelap memaksa padamkan rasa
 
selamat ulang tahunku yang ketujuh belas
selamanya
jangan pernah kau tiup lilinnya
usiaku sudah usai di sana
 
Kemayoran, September 2020
 
 
NINA TAK BISA BOBO
 
sudah lama bintang kecil di mata ibu tak kelihatan
tertutup kepul asap rokok dan bakaran sampah
seiring habisnya beras dan padamnya lampu rumah kontrakan
malam kian panjang. malam tambah hitam
 
siang makin pendek
seakan matahari cepat terbenam dan nina harus segera bobo
biar ibu bekerja
antara putaran timang-timang sayang, juga cegukan botol-botol minuman
setiap malam
kecuali saat kedatangan bulan
 
ibu terus melaburkan hitam
diantar isak nina dan kukur burung hantu
yang memanggil: ibu, ibuuu
nina tak bisa bobo
 
ibu harus terus melangkah
diiring gendang perut kriuk kriuk dan tik tik tik bunyi hujan di atas genting
bocornya tak terkira
di pipi. di tanah. basah semua nina makin tak bisa bobo
 
Kemayoran, September 2020
 

SATU, DUA, TIGA
 
satu satu, aku sayang ibu
telunjuk ibu menunjuk diri: pilih aku
dua dua, aku sayang ayah
kisikan ayah berkata: siapa punya kuasa
pilah pilih tebu
mengikuti ayah atau bersama ibu
 
satu satu, dua dua
bocah bawang dalam gamang
menghitung buah baju, membilang kelopak kembang
takut-takut mengangka pelan
banyak hati yang berat ditimbang
 
satu, dua, tiga
nenek bilang ada orang ketiga
memisahkan yang telah dipersatukan tuhan
lalu, berapa banyak tuhan mencipta angka? 
karena kasihnya tak terhingga
 
satu, dua, tiga
aku sayang semuanya
aku bersama tuhan saja
 
Manonjaya, September 2022


 
Intan Prawira Adi meninggalkan kota raya dan memilih tinggal di Manonjaya. Sehari-hari menemani Ibu dan melihat padi tumbuh. Tergabung di AIS #28 dan Competer Indonesia. Sesekali dapat ditemui di instagram @me.natni 
 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak