SELAIN
ODETTE
satu per satu
pemburu di danau cinta
membuka mulutnya
ada angsa
hatinya terjerat kata
i love foie gras
menjadi mempelai
di meja makan
ada itik
di panggung yang parit
bergoyang dendang
sorong ke kiri, sorong ke kanan
lehernya terpotong kemudian
dan,
ada aku
tenggelam di danaunya
Bekasi, September 2019
MENGULANG
TAHUN
selamat ulang tahun
panjang umurnya
jangan tiup lilinnya
selamat ulang tahun
tetaplah mulia
potong saja kuenya
jangan tiup lilinnya
ada yang tersingkap
di bilik malam, di balik taplak
sikap lilin ibu yang menyala tegak
menyeimbangkan kaki meja
selamat ulang tahun untuk ketujuh belas yang tak sempat
dirayakan
di tempat mulia, di tempat bahagia
namun jangan tiup lilinnya
kuulangi lagi
mengulang tahun menjelma masa paling berbahaya
jangan meniup lilinnya
sebab gelap memaksa padamkan rasa
selamat ulang tahunku yang ketujuh belas
selamanya
jangan pernah kau tiup lilinnya
usiaku sudah usai di sana
Kemayoran, September 2020
NINA TAK BISA BOBO
sudah lama bintang kecil di
mata ibu tak kelihatan
tertutup kepul asap rokok dan bakaran sampah
seiring habisnya beras dan padamnya lampu rumah kontrakan
malam kian panjang. malam tambah hitam
siang makin pendek
seakan matahari cepat terbenam dan nina harus segera bobo
biar ibu bekerja
antara putaran timang-timang sayang, juga cegukan botol-botol minuman
setiap malam
kecuali saat kedatangan bulan
ibu terus melaburkan hitam
diantar isak nina dan kukur burung hantu
yang memanggil: ibu, ibuuu
nina tak bisa bobo
ibu harus terus melangkah
diiring gendang perut kriuk kriuk dan tik tik tik bunyi hujan di atas genting
bocornya tak terkira
di pipi. di tanah. basah semua nina makin tak bisa bobo
Kemayoran, September 2020
pemburu di danau cinta
membuka mulutnya
hatinya terjerat kata
i love foie gras
menjadi mempelai
di meja makan
di panggung yang parit
bergoyang dendang
sorong ke kiri, sorong ke kanan
lehernya terpotong kemudian
ada aku
tenggelam di danaunya
panjang umurnya
jangan tiup lilinnya
tetaplah mulia
potong saja kuenya
jangan tiup lilinnya
ada yang tersingkap
di bilik malam, di balik taplak
sikap lilin ibu yang menyala tegak
menyeimbangkan kaki meja
di tempat mulia, di tempat bahagia
namun jangan tiup lilinnya
mengulang tahun menjelma masa paling berbahaya
jangan meniup lilinnya
sebab gelap memaksa padamkan rasa
selamanya
jangan pernah kau tiup lilinnya
usiaku sudah usai di sana
tertutup kepul asap rokok dan bakaran sampah
seiring habisnya beras dan padamnya lampu rumah kontrakan
malam kian panjang. malam tambah hitam
seakan matahari cepat terbenam dan nina harus segera bobo
biar ibu bekerja
antara putaran timang-timang sayang, juga cegukan botol-botol minuman
setiap malam
kecuali saat kedatangan bulan
diantar isak nina dan kukur burung hantu
yang memanggil: ibu, ibuuu
nina tak bisa bobo
diiring gendang perut kriuk kriuk dan tik tik tik bunyi hujan di atas genting
bocornya tak terkira
di pipi. di tanah. basah semua nina makin tak bisa bobo
telunjuk ibu menunjuk diri: pilih aku
dua dua, aku sayang ayah
kisikan ayah berkata: siapa punya kuasa
pilah pilih tebu
mengikuti ayah atau bersama ibu
bocah bawang dalam gamang
menghitung buah baju, membilang kelopak kembang
takut-takut mengangka pelan
banyak hati yang berat ditimbang
nenek bilang ada orang ketiga
memisahkan yang telah dipersatukan tuhan
lalu, berapa banyak tuhan mencipta angka?
karena kasihnya tak terhingga
aku sayang semuanya
aku bersama tuhan saja
Intan Prawira Adi meninggalkan kota raya dan memilih tinggal di Manonjaya. Sehari-hari menemani Ibu dan melihat padi tumbuh. Tergabung di AIS #28 dan Competer Indonesia. Sesekali dapat ditemui di instagram @me.natni