9 Puisi Pulo Lasman Simanjuntak | Airmata Menyerbu - Suara Krajan

SURAT
 
sebaris kata-kata ganjil
membuat jantungku labil
sampai kini kita kembali
menjadi bayi mungil
bersembunyi dari pekerjaan tanpa gaji
 
ini sekedar mengingatkanmu
kita pernah tertipu para makelar
menawarkan kasih sayang
yang tercecer dalam tumpukan suratkabar
di pasar-pasar tradisional
 
agar cerita bukan sekedar basa basi
kamu periang atau aku pembunuh
telah sia-sia membangun
sebuah kamar mesum
 
lalu ada apa sebenarnya
orang-orang berangkat
ke sebuah pelabuhan
di negeri Tuhan
 
 
TRAUMA
 
tutup jendela kamar
di luar terdengar
ringkik kuda terluka
membawa seikat cinta
dan nyawa
 
dari waktu ke waktu
sabankali bertanya
nama siapa mengalir air mata
di altar gereja belanda
tanpa suara
 
 
ABSTRAK
 
beban digergaji
dalam pot batu
gelisah bunga-bunga
suara tak bersenyawa
 
ribuan bayi
telah kehilangan tetek ibu
 
bila nelayan malas berlayar
ke sebuah pulau bisu
engkau pun
telah menjelma
jadi kemarahan usang
 
 
AIRMATA MENYERBU
 
sebuah kota beku
lahir dari perutmu
deras
seperti aliran sungai
menuju ke muara rembulan
 
apalagi harus ditikam
saudara kembar
sudah pecahkan bumi
 
pelan dan pasti
sunyi itu
akan makin berlemak
 
 
OTAK MEREKAM
 
tiba-tiba cuaca terkejut
sampai pori-pori waktu bersapa
gerangan apa dalam genangan
perempuan masih gemar
bercumbu dengan terumbu karang
 
hidup bukan hanya bersolek
atau tabur kemenyan
dalam galian kubur
 
tangisilah nyawa-Nya
sebab jarak tatasurya
hanya lima detik
sesudah itu
sunyi
teramat lumpuh
 
 
ELEGI
 
duka-duka gunung batu ini
punya siapa
pecah
dari lobang roh-Nya
 
terbang menembus
dua tangan kurus
damai sejahtera
sehingga siapa lagi
yang mampu memerdekakan tidurnya
yang insomnia
 
 
BERENANG DI ATAS RANJANG
 
suara-suara bernyawa
tiap dinihari hendak ditikam
dibungkus pisau belati dendam
seperti langkah kaki ibutiri
yang makin berlemak
 
 
PADA NONA Y
 
nama kecilmu meledak
kupunguti pecahannya
satu per satu
dengan otak
membatu
 
 
PERISTIWA II
 
apa teramat keramat
oh, Isa almasih
 
partikel-partikel atom alpa dicatat
di ruang-ruang angkasa
yang membuta
 
bila deru amdal pabrik terlelap
perundingan hanya menunda pertumpahan darah
 
lalu siapa yang salah ?
petinggi bertanya
di negeri ini
 
 
======================
Pulo Lasman Simanjuntak, karya puisinya telah diterbitkan dalam 7 buku antologi puisi tunggal dan 17 buku antologi puisi bersama para penyair di seluruh Indonesia. Namanya juga telah masuk dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia dan "Buku Apa & Siapa Penyair Indonesia". Pada tahun 2021 mendapat piagam penghargaan SETYASASTRA NAGARI (30 tahun kesetiaan kepada Sastra Indonesia) oleh Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.Karya puisinya pada tahun 2022 ini mendapat juara tiga dan juara dua puisi pilihan komunitas sastra SASTRA NUSA WIDHITA, dan sebagian diterjemahkan (dialihaksarakan) kepada penulisan aksara Arab-Melayu. Karya puisinya juga telah dimuat (dipublish) diberbagai media cetak, online, dan majalah digital di Indonesia dan Malaysia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak