SURAT
sebaris kata-kata ganjil
membuat jantungku labil
sampai kini kita kembali
menjadi bayi mungil
bersembunyi dari pekerjaan tanpa gaji
ini sekedar mengingatkanmu
kita pernah tertipu para makelar
menawarkan kasih sayang
yang tercecer dalam tumpukan suratkabar
di pasar-pasar tradisional
agar cerita bukan sekedar basa basi
kamu periang atau aku pembunuh
telah sia-sia membangun
sebuah kamar mesum
lalu ada apa sebenarnya
orang-orang berangkat
ke sebuah pelabuhan
di negeri Tuhan
TRAUMA
tutup jendela kamar
di luar terdengar
ringkik kuda terluka
membawa seikat cinta
dan nyawa
dari waktu ke waktu
sabankali bertanya
nama siapa mengalir air mata
di altar gereja belanda
tanpa suara
ABSTRAK
beban digergaji
dalam pot batu
gelisah bunga-bunga
suara tak bersenyawa
ribuan bayi
telah kehilangan tetek ibu
bila nelayan malas berlayar
ke sebuah pulau bisu
engkau pun
telah menjelma
jadi kemarahan usang
AIRMATA MENYERBU
sebuah kota beku
lahir dari perutmu
deras
seperti aliran sungai
menuju ke muara rembulan
apalagi harus ditikam
saudara kembar
sudah pecahkan bumi
pelan dan pasti
sunyi itu
akan makin berlemak
OTAK MEREKAM
tiba-tiba cuaca terkejut
sampai pori-pori waktu bersapa
gerangan apa dalam genangan
perempuan masih gemar
bercumbu dengan terumbu karang
hidup bukan hanya bersolek
atau tabur kemenyan
dalam galian kubur
tangisilah nyawa-Nya
sebab jarak tatasurya
hanya lima detik
sesudah itu
sunyi
teramat lumpuh
ELEGI
duka-duka gunung batu ini
punya siapa
pecah
dari lobang roh-Nya
terbang menembus
dua tangan kurus
damai sejahtera
sehingga siapa lagi
yang mampu memerdekakan tidurnya
yang insomnia
BERENANG DI ATAS RANJANG
suara-suara bernyawa
tiap dinihari hendak ditikam
dibungkus pisau belati dendam
seperti langkah kaki ibutiri
yang makin berlemak
PADA NONA Y
nama kecilmu meledak
kupunguti pecahannya
satu per satu
dengan otak
membatu
PERISTIWA II
apa teramat keramat
oh, Isa almasih
partikel-partikel atom alpa dicatat
di ruang-ruang angkasa
yang membuta
bila deru amdal pabrik terlelap
perundingan hanya menunda pertumpahan darah
lalu siapa yang salah ?
petinggi bertanya
di negeri ini
membuat jantungku labil
sampai kini kita kembali
menjadi bayi mungil
bersembunyi dari pekerjaan tanpa gaji
kita pernah tertipu para makelar
menawarkan kasih sayang
yang tercecer dalam tumpukan suratkabar
di pasar-pasar tradisional
kamu periang atau aku pembunuh
telah sia-sia membangun
sebuah kamar mesum
orang-orang berangkat
ke sebuah pelabuhan
di negeri Tuhan
di luar terdengar
ringkik kuda terluka
membawa seikat cinta
dan nyawa
sabankali bertanya
nama siapa mengalir air mata
di altar gereja belanda
tanpa suara
dalam pot batu
gelisah bunga-bunga
suara tak bersenyawa
telah kehilangan tetek ibu
ke sebuah pulau bisu
engkau pun
telah menjelma
jadi kemarahan usang
lahir dari perutmu
deras
seperti aliran sungai
menuju ke muara rembulan
saudara kembar
sudah pecahkan bumi
sunyi itu
akan makin berlemak
sampai pori-pori waktu bersapa
gerangan apa dalam genangan
perempuan masih gemar
bercumbu dengan terumbu karang
atau tabur kemenyan
dalam galian kubur
sebab jarak tatasurya
hanya lima detik
sesudah itu
sunyi
teramat lumpuh
punya siapa
pecah
dari lobang roh-Nya
dua tangan kurus
damai sejahtera
sehingga siapa lagi
yang mampu memerdekakan tidurnya
yang insomnia
tiap dinihari hendak ditikam
dibungkus pisau belati dendam
seperti langkah kaki ibutiri
yang makin berlemak
kupunguti pecahannya
satu per satu
dengan otak
membatu
oh, Isa almasih
di ruang-ruang angkasa
yang membuta
perundingan hanya menunda pertumpahan darah
petinggi bertanya
di negeri ini