BULAN
MERDEKA
Beragam rasa dan warna berkejaran di pintu rahasia
Semua menyatakan kecintaannya pada negeri persada
Terkenang terbayang betapa menderitanya, dulu
Kini bisa tersenyum lebar penuh kemenangan
Semua diabadikan di sepanjang bulan ini
Dengan segudang aktivitas dan prestasi
Tak ada yang tak bangga
Karya nyata dan gelar juara dapat diraih dengan sepenuh daya
Sepanjang bulan ini adalah tanda
Kabarkan pada dunia ini bulan merdeka
Hiruk-pikuk sorak-sorai menyambutnya
Cinta pada pertiwi butuh bukti nyata
Rasa memiliki rasa bangga tak hanya untaian kata
Memperpantas diri di kancah dunia
Nganjuk, 03/08/2022
TERPISAH ZAMAN
Angin dan hujan silih berganti
Bawa semua kisah nyata
Entah dulu, kini, atau lusa
Kisah itu tetap dapat terbaca
Bukan lagi tentang siapa dan siapa
Kata dan kalimat titipan angin
Dibaca sendiri dan ditafsirkan sendiri pula
Meraba merasa segala sesuatu jadi bermakna
Tangkupan doa di malam pekat
Jadi pemandu dan penenang jiwa
Atas hati yang terpisah zaman
Rupanya masih belum bisa apa-apa
Hanya bisa rasai halusnya budi
Tercerahkan di hari kemarin
Nganjuk, 23/07/2022
TERPISAH ZAMAN
Angin dan hujan silih berganti
Bawa semua kisah nyata
Entah dulu, kini, atau lusa
Kisah itu tetap dapat terbaca
Bukan lagi tentang siapa dan siapa
Kata dan kalimat titipan angin
Dibaca sendiri dan ditafsirkan sendiri pula
Meraba merasa segala sesuatu jadi bermakna
Tangkupan doa di malam pekat
Jadi pemandu dan penenang jiwa
Atas hati yang terpisah zaman
Rupanya masih belum bisa apa-apa
Hanya bisa rasai halusnya budi
Tercerahkan di hari kemarin
Nganjuk, 23/07/2022
KEMBALI KE TANAH SUMBA
Lelap dalam setiap episodenya
Terjaga di antara waktu suruk
Pagi ini impian harus kembali dirajut
Langkah tegap tegas ke depan
Tugas negara sudah di hadapan
Air mata ibu pun harus ditinggalkan
Demi terjaga negerinya dari perselisihan
Hingga rindu pun harus tertundakan
Tanah Sumba simpan janji
Hari bahagianya nanti
Diukir dan disiangi setiap hari
Hati perempuannya tulus menanti
Padang ilalang di Waingapu
Bersamai langkah para serdadu
Ringkik kuda perkasa nyanyikan rindu
Irama menghentak isi kalbu
Selebihnya biarkan Tuhan yang mengatur semua
Baik-baiklah engkau di sana..
Nganjuk, 14/07/2022
TERBANG DI UJUNG MALAM
Berkali-kali angin memeluk sepi
Menyelinap di antara dedaunan
Seolah mengabarkan
Dua hatinya telah terbang
Memenuhi tugas dan kewajiban
Senandung hatinya kian kering
Teringat kecewanya pada sebuah musim
Menyelisih waktu yang tak lagi beriring
Di hatinya masih ada harapan
Tak lama lagi akan ada segumpal kekuatan
Diteriakkannya lirih di ujung malam
Nganjuk, 12/07/2022
RAGU USAIKAN
Terlalu sedih jika tak bisa membaca
Setiap kata yang sudah dieja memudar
Makna yang ingin digenggam pun lenyap perlahan
Seolah tersadarkan oleh gelapnya sekitar
Rupanya aku tidak berkemampuan lebih
Serupa hujan yang bisa turun sembarang
Menerobos tanah kering hingga bukit terjal
Tangan dan kakiku kaku di ambang kelu
Andai kamu tahu tentang arah bacaanku
Masih ada jeda dan koma simpan cerita
Tuntaskan makna kata yang pernah kaukata
Lembaran itu masih belum tertutup
Aku belum mampu temukan maknanya
Namun ragumu paksa usaikan semua
-sudut ruang tamu-06/07/2022
KEDOK DOMBA
Narasi apa lagi yang hendak disusun
Berkelit menyelinap sambil merunduk dalam gelap
Serupa maling tanpa berteriak maling
Sudah bisa terbaca meskipun sambil guling-guling
Saat anggap semuanya tuli dan buta
Masih ada dinding-dinding yang bisa bicara
Kecongkakan dan kerakusan terekam rapi
Sambil terus mencari kudis di sini
Tawa hanya seringai kedok yang terus diukir
Anyir dan sumbangnya pelan-pelan menusuk
Tanpa sadar sepak terjangnya telah ditengarai
Bukan lagi masalah siapa atau siapa
Angin tetap mengabarkan kebusukannya
Apa dan bagaimana ditunggu jawabannya