Kasidah
seperempat cinta
Setiap
mimpi-mimpi
yang telanjur kita yakini
hari ini adalah patah hati
yang tak terobati.
Bukankah kenyataan adalah
sakit hati yang tenggelam dalam
ilusi cinta yang tak dapat kita raih?
Setiap hari kita
jalani mimpi
dengan hati yang tersakiti
dan tak kita temukan juga
apa sebab cinta tak kita miliki.
Bukankah kenyataan cinta ini
memang tak pernah kita
miliki?
Setiap mimpi yang
jatuh
ke bumi adalah cinta kita
yang gagal temui.
Bukankah memang seharusnya
tak kita dapat cinta seperti ini?
Setiap cinta yang
kita
impikan adalah seperempat
kemungkinan dalam iman. Dan
bukankah seharusnya kenyataan
cinta yang kita pertaruhkan adalah
kemustahilan?
Ciputat, 2022
Kasidah
cinta cucu-anak Adam
Ketika bahasa
dan hidupku jadi
kasidah. Ketika
cintaMu jatuh di
lubang hatiku.
Dan hatiku nyangkut
di dinding
ketiak hatimu. Tak
akan kuberikan
khuldi untuk menggoda
hasrat cintamu.
Atau kuberikan puisi
untuk mencicipi
keheningan hasrat cinta
kita.
Namun akan
kuupayakan
cintaku sebersih
bumi yang dihuni
Adam-Hawa
ketika mereka telanjur
diusir dari rumah sorgawi.
Semua yang kau
sukai
itu fana. Namun kasidah
cinta kita jaya abadi di sorga.
Akan kukatakan
cinta purba Adam
-Hawa yang
pertama mereka lantunkan
di depan malaikat
-malaikat sorga.
Agar kasidah jadi
cinta. Agar kasidah
cinta jadi
milik kita berdua.
Ciputat, 2022
Kasidah
kesepian
Ramai suara di
luar
jiwaku tenggelam dalam
kesepian. Nafsu dunia dan
keinginan jiwaku menggelinjang
dalam hawa gaib.
Ungkapan dan pertanyaan
seperti nyanyian. Dan
sebuah rencana kehidupan
terasa tak ada bedanya.
Ramai suara di
luar
jiwaku tenggelam dalam
kesepian. Penyesalan
dan air mata adalah awan
hitam. Udara di paru-paru
sama kotornya dengan keinginan.
Dan kehidupan adalah
mabuk sepi sendirian.
Ciputat, 2022
yang telanjur kita yakini
hari ini adalah patah hati
yang tak terobati.
Bukankah kenyataan adalah
sakit hati yang tenggelam dalam
ilusi cinta yang tak dapat kita raih?
dengan hati yang tersakiti
dan tak kita temukan juga
apa sebab cinta tak kita miliki.
Bukankah kenyataan cinta ini
memang tak pernah kita
miliki?
ke bumi adalah cinta kita
yang gagal temui.
Bukankah memang seharusnya
tak kita dapat cinta seperti ini?
impikan adalah seperempat
kemungkinan dalam iman. Dan
bukankah seharusnya kenyataan
cinta yang kita pertaruhkan adalah
kemustahilan?
dan hidupku jadi
kasidah. Ketika
cintaMu jatuh di
lubang hatiku.
Dan hatiku nyangkut
di dinding
ketiak hatimu. Tak
akan kuberikan
khuldi untuk menggoda
hasrat cintamu.
Atau kuberikan puisi
untuk mencicipi
keheningan hasrat cinta
kita.
cintaku sebersih
bumi yang dihuni
Adam-Hawa
ketika mereka telanjur
diusir dari rumah sorgawi.
itu fana. Namun kasidah
cinta kita jaya abadi di sorga.
cinta purba Adam
-Hawa yang
pertama mereka lantunkan
di depan malaikat
-malaikat sorga.
Agar kasidah jadi
cinta. Agar kasidah
cinta jadi
milik kita berdua.
jiwaku tenggelam dalam
kesepian. Nafsu dunia dan
keinginan jiwaku menggelinjang
dalam hawa gaib.
Ungkapan dan pertanyaan
seperti nyanyian. Dan
sebuah rencana kehidupan
terasa tak ada bedanya.
jiwaku tenggelam dalam
kesepian. Penyesalan
dan air mata adalah awan
hitam. Udara di paru-paru
sama kotornya dengan keinginan.
Dan kehidupan adalah
mabuk sepi sendirian.
Orang-orang menemukan besi,
tanah dan kekayaan, atau
baja dan pembangunan, atau
teknologi dan kekuasaan,
atau seni dan budaya.
Namun yang terlanjur tercipta
hanyalah penindasan.
Orang-orang menyangka membangun
dunia dapat dilakukan dengan
tangan dan otaknya,
atau merumuskan sejarah
dan masa depan dengan
visi-misinya, atau
ilmu dan pengetahuan untuk
menyelamatkan hidup, atau
mempersiapkan kematian
dengan mimpi keselamatan.
setiap hari,
tapi yang tak dilahirkan adalah
kemanusiaan.
Ahmad Rizki, menggelandang di Ciputat, Tangerang Selatan. Beberapa puisi omong kosongnya termaktub di media daring. Buku puisi yang terlanjur terbit, Sisa-Sisa Kesemrawutan (2021). Informasi tambahan dapat ditemukan di Instagram @ah_rzkii - email ahrizki048@gmail.com