Tanah Tuhan
Dicangkulnya tanah-tanah itu dengan zikir
dimulai dari istigfar, tasbih, hingga takbir
tumbuhlah siwalan ujungnya melukis kanvas langit
tentang takdir
Saat dia membaca Alfiyah
hingga membeku darahnya
membatu suaranya
dalam hati dia berkata:
Tuhan, masih belum selesai
kubaca alfiyah!
hingga lahir matahari
dalam suara hati
Kamal, 2022
dimulai dari istigfar, tasbih, hingga takbir
tumbuhlah siwalan ujungnya melukis kanvas langit
tentang takdir
hingga membeku darahnya
membatu suaranya
dalam hati dia berkata:
Tuhan, masih belum selesai
kubaca alfiyah!
hingga lahir matahari
dalam suara hati
puisi tak dapat mengisi nasi di ruang makan
dan tak dapat mengenyangkan
tapi dahaga; Nona
dapat terselesaikan dengan kata
menyampaikan rindu pada secarik buku
dengan kiasan mendidih lalu dimuntahkan
sebagaimana lava keluar jadi kepingan
batu melukis dirimu
puisi tak dapat mengisi nasi di ruang makan
dan tak dapat mengenyangkan
tapi apa kan perbuat
sebab ia adalah nyawa
dia melambaikan rindu
pada angin yang membawa
namamu; terbang dengan lihai
di antara sirkusnya perasaan
manalagi harus ditempuh
segala permain badut
bandara hati
terbangkan, iya; terbangkanlah
pesawat-pesawat cinta
dan liarkan dengan
angin-angin rindu yang tak terjeda
dibakar api amarah
asapnya menyentuh kaki
cakrawala
hilanglah, sudah hilang perlahan
dileburkan pada ketiadaan
di tangan angan yang mati
dan aku adalah mimpi
dibangunkan kembali
kita hanya angan dan mimpi
tertata rapi dari bunga dan duri
sari atau luka pasti menepi
kita hanya angan dan mimpi
kan pergi saat mata kembali terbuka
menuju surga atau neraka!
di surga bunga kan-didapat
di neraka luka makin memerah
dan memandikan darah
kita hanya angan dan mimpi
Dunia Santri, Madura Today. Koran Madiun.