TERGORES RASA
Perjalanan panjang
Mengitari semesta yang terluka
Asaku yang kadang tersentak
Melihatmu tertawa
Menertawakan kejatuhan manusia lain
Engkau begitu bahagia
Dalam penderitaan sesama
Pahit getir, suka duka
Yang kadang mewarnai
Perjalanan panjang sesama
Itu tak pernah
Engkau gubris
Padamu yang terlintas
Bahagia untuk diri
Adakah bahagia itu
Milikmu selamanya
Rasaku tergores
Menatap keangkuhanmu
Dalam diamku
Aku hanya tersenyum
Pada langit jingga
Sahabat Berbagi duka
Loang, 6 Maret 2021
LEMBATAKU
Negeri nan indah
Terbentang
Dari Timur hingga selatan
Dalam kultur dan budaya
Yang beraneka ragam
Negeri kaya akan budaya
Negeri kaya akan panorama alam
Yang terbentang sepanjang pantai
Negeri kecil
Yang mendunia
Pada Lamafa
Penyambung hidup
Pada ritus
Yang teramat sakral
Lerawulan
Ina Tanah ekan
Sang Pemberi Kehidupan
Loang, 8 Maret 2022
MESTIKAH AKU BICARA
Mestikah aku bicara
Sedangkan Engkau tak pernah mendengar
Sepatah kata pun tak juga
Hatimu Tertutup
Pada angin kuberharap
Pada hujan kutitipkan
Kegersangan hati
Berharap mampu tersirami
Rinai Hujan awal Maret ini
Pada Mentari pagi
Kulabuhkan kegamangan hati
Berharap mendapatkan
Sentuhan Mentari pagi
Mestikah aku bicara
Pada awan gemawan
Meskipun hatiku gundah
Karena keegoisanku
Loang,9 Maret 2022
Thomas Krispianus Swalar, Lahir di Puor Kecamatan Wulandoni Kabupaten Lembata Provinsi
Nusa Tenggara Timur 16 Juli 1976. Kini mengabdi pada SMAN 1 Nagawutung
Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur. Menekuni
dunia tulis menulis dan sudah menghasilkan karya Solo maupun Antologi.
Mengitari semesta yang terluka
Asaku yang kadang tersentak
Melihatmu tertawa
Menertawakan kejatuhan manusia lain
Dalam penderitaan sesama
Pahit getir, suka duka
Yang kadang mewarnai
Perjalanan panjang sesama
Itu tak pernah
Engkau gubris
Bahagia untuk diri
Adakah bahagia itu
Milikmu selamanya
Rasaku tergores
Menatap keangkuhanmu
Dalam diamku
Aku hanya tersenyum
Pada langit jingga
Sahabat Berbagi duka
Terbentang
Dari Timur hingga selatan
Dalam kultur dan budaya
Yang beraneka ragam
Negeri kaya akan panorama alam
Yang terbentang sepanjang pantai
Yang mendunia
Pada Lamafa
Penyambung hidup
Pada ritus
Yang teramat sakral
Lerawulan
Ina Tanah ekan
Sang Pemberi Kehidupan
Sedangkan Engkau tak pernah mendengar
Sepatah kata pun tak juga
Hatimu Tertutup
Pada hujan kutitipkan
Kegersangan hati
Berharap mampu tersirami
Rinai Hujan awal Maret ini
Kulabuhkan kegamangan hati
Berharap mendapatkan
Sentuhan Mentari pagi
Pada awan gemawan
Meskipun hatiku gundah
Karena keegoisanku
Keren
BalasHapusMakasih
Hapus