3 Puisi Rhian D’Kincai | Sariak Alahan Tigo Jelang Siang - Suara Krajan

Serenada Senja
 
tak seperti menyambut pagi
satu-satu burung melayang
terbang di antara pepohonan
menyelinap di rimbun daun
tak riuh kicaunya
andai masih ada cicit terdengar
itu mungkin seruan lirih
memanggil pulang saudaranya
yang terbang terlalu jauh
atau terjaring pikat dan tewas
ditembak senapan pemburu
kodrat abadi alam, memang
petang kan dijemput senja
aku masih saja diresah penantian
harap tak pasti
dibentang jarak dan waktu …
 
; di lara senja, kaffahkan dzikirku ya Rabb ..
 
lbs 1007012-022
 
 
Serenada Gerimis
I
Diselendang buai ritmis gerimis senja merinai
tersesali mendung menyungkup langit
pupus jadinya sekepal harap
pada kemilau jingga petang merona ...
 
; kelam jemputlah malam, biar tak nyata luka tertikam ...
 
II
gerimis merinai kalbu
tiris mengiris angan lara
letih merejam raga renta
 
: izinkan aku bersujud agar tak legam jiwa, ya Rabb .
III
tak henti digelut ritmis rintik hujan
kelam menyungkup langit angan
dirundung cemas pada murka alam
akan porak porandakan sendi kehidupan
 
 
bukan tak syukuri rahmat-Mu, ya Khaliq
andai tertadah tangan lafazkan do'a
kuakkan awan, biarkan bintang hiasi langit
walau tak dilengkapi kilau perbana
 
cukupkan pula lara pertiwi sampai disini
yang tiada reda diterpa gelombang mara
lelah sudah jelata meniti hari, bertatah ngeri
pada revolusi nan begelimang darah anak bangsa
 
; andai salah meniti buih, ampunkan kami, ya Rabb ...
 
jkt 050502014
 

Sariak Alahan Tigo Jelang Siang
 
di negeri tak bersinyal, mesjid tua merintih dalam kesia-sian dalam lengang pagi jelang siang, mendung di langit sariak alahan tigo siratkan duka alam nan membias di keruh air sungai, di seberangnya berdiri megah mesjid yang sepi jemaah bila tak ada akad nikah...
letih raga direjam jalan sempit bertatah lubang di antara bukit, jurang dalam menganga mengintai taruh nyawa andai kehati-hatian terabaikan, lunglai langkah  sariak alahan tigo jelang siang menapak hidup dan kehidupan yang kian sulit diperjuangkan, pandemi pun enggan berlalu dan  sisakan gamang berkepanjangan...
; di antara mesjid tua  nan kian lapuk dan mesjid megah itu bathin menjerit dinista tiran...
 
2210021

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak