4 Puisi Intan Prawira Adi | Jatuh di Air Tenang - Suara Krajan

DI ATAS ANGIN 
 
menjadi cantik 
barangkali dosa itu sendiri 
saat setiap mata yang iri di permukaan
memuaskan kesombongan di sepuluh sisi
 
menjadi kecantikan
barangkali kesesatan pemujaan buta 
yang dipenuhi hawa dingin di baris-baris hitam 
menginjak keras garis bawah
 
menjadi engkau yang memaksakan kecantikan cantik di kepala gembung 
adalah retak-retak kulit yang tercatat 
di wajah malu sejarah 
 
terus berlaku
 
Manonjaya, Mei 2022
 
 
KATANYA O: ITU SAJA
 
mataku yang kering
menatapmu
tertangkap basah 
berharap perpotongan  pandang dan diam-diam bertukar pesan 
 
saat kau melihatku
serupa ciuman capung di permukaan air 
ringan
tanpa menyesal beralih arah 
 
dan kecepatan memutar leher dan mengubah air mukaku
adalah kecepatan membalik buku
 
: tidak cukup pintar
 
Manonjaya, Mei 2022
 
 
OMONG GOSON
 
perih ini
mengasapi mata
diam-diam
dari yang dibungkus sekam menjadi bara kecil yang hilang
nyaris padam
 
hingga angin keras mengipas
memancingnya 
api tanpa nama 
adalah sakit-sakit yang ditekan 
akhirnya menyembur
keluar
 
seketika kita; gosong
 
Manonjaya, Juni 2022
 
 
JATUH DI AIR TENANG
 
di mana hal-hal begitu mudah? 
nyatanya hujan angin
menabrak di ramai pekarangan
pada pohon paling tepi. pada pohon paling tinggi
lalu jatuh menepuk permukaan kolam
tanpa keciprak
 
apa warna airnya? 
abu-abu kehabisan lampu 
 
apa warna airnya? 
hitam tanpa dasar 
 
airnya tidak dangkal
daun-daun mengapung, tenggelam
gemetar
 
Manonjaya, Juni 2022
 
===================
Intan Prawira Adi memilih tinggal di kota kecil Manonjaya. Menemani Ibuk dan melihat padi tumbuh. Dapat ditemui di akun instagram @me.natni 
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak