3 Puisi Sultan Musa | Seuntai Bunga Kelam - Suara Krajan

PANDANG SINARMU

Dalam kegelisahan anggap tak berarti
Dalam kecemasan kira tak mengerti
Lalu biarkan diri di bandingkan
Makna diri bukan siapa -  siapa
“tak bersinar”
 
Keluar dari “tempurung”
Lihatlah diri,  bahwa cahayamu lebih bersinar

#2020
 

MANUSIA HALUS

Saat  pagi  menyapa
Manusia  pun  terjaga
Hati  bergerak  untuk  bertindak
Pikiran  bergerak  untuk  berbuat
 
Telah  rencana  ruang  gerak  manusia
Pada  masa  umur  yang  masih  memungkinkan
Ketika  sore  turut menyapa
Di sana  pun  rasa  lelah  ada
 
Terasa  diselimuti  oleh  kehangatan
Terasa  dihadirkan  oleh  keharmornisan
Dalam  roda  gerak  manusia
Akan  nurani  yang  mengagumi
 
Kadang  terasa  tersayat –sayat
Kadang  pula  merintih  perih
Kadangkala  menggebu – gebu   dalam keinginan
Dalam  ruang  gerak  manusia  yang  terbatas
 
Ingin  manusia  memerangi  keterbatasan  ini
Namun  kesenangan  pula  menggoda
Atau  kesengsaraan  yang  muncul
Seakan  memberikan  kemenangan
 
Dunia  hanya  berikan  kebenaran
Dalam  rentetan  waktu
Dalam  tuntunan  imaji
Hadirkan  selang – seling  rambu  kehidupan

#2020
 

SEUNTAI BUNGA KELAM

Ketika terang terus mengelabui
Seakan jati diri tak berujung
Seakan mampu sentuh segala hal
Sirna dengan kerendahan kodrati
 
Ketika benderang terus berkumandang
Seakan jiwa tak tertandingi
Seakan nurani sentuh langit
Sirna dengan kejumawaan wujud
 
Tak ada tujuan yang di cari
Semua tak bisa di gapai
Samudera tak berujung
Bumi tak tersentuh
 
Larut dalam sosok yang congkak
Datang dengan sesuka hati
Pergi dengan sesuka jiwa
Menyisakan kekosongan langkah
 
Semata kuingin kau sadari
Kau miliki senyum
Kau miliki kasih
Berharap semua kan terbuka kembali
 
Harapan akan datang menyapamu
Buktikan masih  ada yang mengharapkanmu
Buktikan masih ada yang menyayangimu
Dalam masa yang tertunda ini
#2020
 
==================
Sultan Musa berasal dari Samarinda Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar diberbagai platform media daring & luring. Serta karya - karyanya masuk dalam beberapa  Antologi bersama penyair Nasional & Internasional. Tercatat pula dibuku “Apa  &  Siapa Penyair Indonesia – Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017.  Karya tunggalnya bertajuk  "TITIK  KOMA" (2021)  masuk  nominasi Buku Puisi Unggulan  versi  Penghargaan  Sastra  2021  Kantor Bahasa  Provinsi  Kalimantan Timur. Adapun IG : @sultanmusa97
 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak