3 Puisi Lusa Indrawati | Pulau Puisi - Suara Krajan

Wanita Perajut Mimpi

Seorang wanita melihat lalu lalang kendaraan
Di celah bibirnya, terbit ulas senyuman
Binar matanya memijar harap
Bising knalpot, klakson mobil berderu sahut-sahutan
Ia tetap tenang,
Memandang gemuruh jalan
Mimpi-mimpi ditanam di tangannya
Benih -benih doa disemai mengangkasa
Matahari tenggelam,
Ia kembali pulang
Memikul keringat dan lelah seharian

Lamongan, 2022


Gadis Bersyal Merah

Musim ke musim setia pergi
tahun-tahun  serupa kecemasan :
selembar kisah masih terangkai pelan
di palung kenangan
gadis bersyal merah setia merawat sepi

Saban hari, ia bercerita pada lautan
meluahkan segala gelisah dan kesedihan
di dasar kerinduan

Bibirnya lebih pucat dari warna karang-karang,
binar matanya hilang dalam kehampaan
baginya waktu sempoyongan berjalan,

mengeja sisa-sisa kenang yang ia genggam

Air matanya linang,
rindu lebam tak henti-hentinya mengancam

Lamongan, 2021



Pulau Puisi


Hidup seperti perjalanan-perjalanan panjang
setiap kita adalah penumpang
perahu waktu telah membawa satu-satu
menuju pulau baru
di sana segala rasa berlayar
sedih senang seperti sepasang sayap beriringan
kubayangkan, saat naik
aku ingin singgah sebentar
berhenti di sebuah pulau,
-pulau puisi
di sana, Pohon kata-kata  tumbuh menjulang tinggi
menguar ranum diksi-diksi
huruf- huruf  mekar

Aroma wangi bertebaran
kupetik, lalu kurangkai

sekuntum doa semayam
di dada paling sunyi

Lamongan, 2022



=========================
Lusa Indrawati, gadis pluviophile yang berdomisili di Lamongan, Jawa Timur. Masih aktif dan tergabung di komunitas Literasi Competer Indonesia, Kepul, Negeri kertas dan Tirastimes. Beberapa karyanya termuat dalam buku antologi dan media. Selain menulis, penulis juga  menekuni bidang fotografi. Penulis bisa disapa di akun ig @indranys345


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak