Wanita Perajut Mimpi
Seorang wanita melihat lalu lalang kendaraan
Di celah bibirnya, terbit ulas senyuman
Binar matanya memijar harap
Bising knalpot, klakson mobil berderu sahut-sahutan
Ia tetap tenang,
Memandang gemuruh jalan
Mimpi-mimpi ditanam di tangannya
Benih -benih doa disemai mengangkasa
Matahari tenggelam,
Ia kembali pulang
Memikul keringat dan lelah seharian
Lamongan,
2022
Gadis Bersyal Merah
Musim ke musim setia pergi
tahun-tahun serupa kecemasan :
selembar kisah masih terangkai pelan
di palung kenangan
gadis bersyal merah setia merawat sepi
Saban hari, ia bercerita pada lautan
meluahkan segala gelisah dan kesedihan
di dasar kerinduan
Bibirnya lebih pucat dari warna karang-karang,
binar matanya hilang dalam kehampaan
baginya waktu sempoyongan berjalan,
mengeja
sisa-sisa kenang yang ia genggam
Air matanya linang,
rindu lebam tak henti-hentinya mengancam
Lamongan, 2021
Pulau Puisi
Hidup seperti perjalanan-perjalanan panjang
setiap kita adalah penumpangperahu waktu telah membawa satu-satu
menuju pulau baru
di sana segala rasa berlayar
sedih senang seperti sepasang sayap beriringan
kubayangkan, saat naik
aku ingin singgah sebentar
berhenti di sebuah pulau,
-pulau puisi
di sana, Pohon kata-kata tumbuh menjulang tinggi
menguar ranum diksi-diksi
huruf- huruf mekar
Aroma
wangi bertebaran
kupetik, lalu kurangkai
sekuntum doa semayam
di
dada paling sunyi
Lamongan, 2022
=========================
Lusa Indrawati, gadis pluviophile yang berdomisili di
Lamongan, Jawa Timur. Masih aktif dan tergabung di komunitas Literasi Competer
Indonesia, Kepul, Negeri kertas dan Tirastimes. Beberapa karyanya termuat dalam
buku antologi dan media. Selain menulis, penulis juga menekuni bidang fotografi. Penulis bisa
disapa di akun ig @indranys345