KATA PAPA
Angin bergemuruh tak
nampak langit biru di pelupuk mata
ombak bergulung
mengirim rasa takut
Tapi papa tetap
saja melaut dengan tabah
sebab kalau papa
tidak melaut
nantinya kita
makan apa?
Kalau aku melaut,
antarlah aku dengan doa
kata papa sebelum
saling lepas ikatan mata
sebab garam dan
kasbi di belanga
tidaklah cukup
untuk perut yang dirawat gelisah
dari pagi hingga
malam tiba
Tahoku, 25 Mei
2022
ADA CINTA DI LAUT
Aku menemukan
cinta di laut
merasakan
sentuhan papa
sewaktu mataku
dihadapkan
dengan luasnya
samudera
Papa mengajakku
mengitari samudera
Lalu menyaksikan
ikan menari ke sana
ke mari, serta
menyaksikan senja pecah
di langit-langit
gunung tuna
Di atas permukaan
perahu papa
melaju selaju kasih
bagiku ini adalah
kenangan
yang terus bergemuruh
dengan merdu
di dalam ingatan
Tahoku, 25 Mei
2022
SELAYAKNYA PAPA
Kumencintaimu
selayaknya
papa menjaga
tubuhku
ketika dihantam
dinginnya angin
di permukaan laut
yang jauh dari daratan
Kumengasihimu
selayaknya papa
yang setia menjaga perutku dari kelaparan
dari kepedihan di
permukaan lautan
Tahoku, 25 Mei
2022
=================
Firman Wally pria kelahiran Tahoku 03 April 1995. Lulusan Universitas Pattimura Ambon jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Dari Negeri Poci 10-11, Gunung Bintan FSIGB dan kurang lebih 50 antologi lainnya. Sebagai pemenang kedua dalam lomba menulis puisi yang diselenggarakan oleh PAPARISA SASTRA NUSA INA, puisi-puisinya pernah dimuat oleh redaksi APAJAKE, Salmapublishing, Poros Timur dll. Kini aktifitasnya sebagai pengajar di SMA Negeri 27 Maluku dan di MA Nurul Tsaqalain Hila.
ig: firmanwally02
Wa: 081240039343
Baca Juga: 3 Puisi Anjrah Lelono Broto