SECANGKIR
WEDANG JAHE DAN DUA POTONG PISANG GORENG
Malam luruh
hujan jatuh
rasa yang riuh
biar langit menggelap
hujan dan petir berpadu
dalam gemuruh
terseduh senyum hangat dalam secangkir wedang
jahe
manismu melekat di sudut-sudut tatap mata
melumer gurihnya canda tawa
begitu akrab menyatu
tepung membalut pisang
terhidang dengan ikhlas
bukan sekadar cinta
namun kasih yang kau ajarkan
benar-benar merasuk
menjadikan rumah
begitu asyik sebagai tempat aku melepas rindu pelukanmu.
Tumiyang, 28112020
hujan jatuh
rasa yang riuh
biar langit menggelap
hujan dan petir berpadu
dalam gemuruh
manismu melekat di sudut-sudut tatap mata
begitu akrab menyatu
tepung membalut pisang
terhidang dengan ikhlas
bukan sekadar cinta
namun kasih yang kau ajarkan
benar-benar merasuk
menjadikan rumah
begitu asyik sebagai tempat aku melepas rindu pelukanmu.
manjadi warna baru
dengan tangan terkepal
ke udara
suara-suara bergemuruh
semoga sampai di telinga sang penguasa
merengek di depan bapaknya sendiri
bukan sekadar ingin minta roti atau permen susu
begitu asyik dinina bobokan dongeng-dongeng pengantar tidur
tak bisa terbasuh oleh
keringat dan air mata.
jadi sajian makan malam
biar di luar hujan ramaikan atap rumah
racikan tangan halus ibu
dengan resep penuh cinta
jangan berpikir terlalu jauh
apalagi bermimpi tentang lobster
masuk di perutmu
meski sederhana
tetapi bukan kalimat dusta
seperti janji-janji orang itu
mengisi perut hingga begah
persetan dengan sumpah
yang penting harta melimpah
selain pada Tuhan dan senyum tulus ibu
yang suara tawanya serenyah setoples peyek rebon buatan tangannya.
Ilustrasi: Stefan Zsaitsits "Dress"
Maen👍🏻
BalasHapusMantap
BalasHapus