4 Puisi Listio Wulan Nurmutaqin | Pagi Seorang Skizofrenia - Suara Krajan

Pagi Seorang Skizofrenia
 
Ketika ketakutan mulai merayap
Segala yang mengambang ada di kepala
Membendung gempur kemurungan
Di kamar 354, Re, hari-hari adalah sayatan pisau di dada
 
Maut gentayangan, tapi di luar sunyi sekali
Keramaian terlelap dalam ranjang
Sementara suara bunuh diri atau menjadi gila terus berbisik
Di antara gumam halusinasi
Dunia terasa begitu asing
 
 Seperti apakah warna pagi ?
 
kulihat malam terus mendekap kekosongan meruap dari balik dinding
Lalu gelisah datang sempoyongan
Ingatan terus melayang-layang
Waktu terasa lebih panjang
Tuk mencatat luka pada karat masa silam
 
 Seperti apakah hangat pagi?
 
Kurasakan dingin membius
sel-sel di tubuh yang terbelit bekas tawa
sepi mengeras
Kesadaranku amblas
Selang infus, tabung oksigen, Fluphenazine layaknya teman sejati
Pikiranku adalah kemacetan bising
Yang menolak hening
 
 Oh, mungkinkah tidak pernah ada pagi?
 
Bekasi , 3 Juni 2022
 
 
Lirisme Sebuah Lagu
 
Deras hujan menjadi partitur
Yang tak berhenti di ujung lagu
Semua air adalah kata yang mengalir ke dada
mengalunkan lirih nada-nada minor
Sebab masih kuingat kemarau menjelma sepi
Yang bernyanyi sepanjang usia waktu
 
Luka  angslup di dada
Seperti not demi not melodi yang rumit
Menebak-nebak partitur cuaca hati kekasih
Tak ada apa-apa, kecuali jiwaku dalam sajak
terpahat di epitaf-epitaf  ragu
 
Kata-kata tak pernah lelah
Menciptakan diksi-diksi
Lalu puisi atau ratapan tuts piano
Cintaku jadi satu-satunya komposisi musik
Terasa asing di telingamu
 
    Aku disergap sedih
 
Dan harapan adalah lagu-lagu klasik pengantar tidur
Yang membuat lelap dalam mimpi
Meski pada akhirnya
Terbangun dan jatuh lagi
 
Tambun, 24 April 2022
 
  
Berbuka Puisi

1/
Anganku junub,
Berkali- kali datang
Dan aku enggan mengulang wudhu yang batal
Menyandarkan kepasrahan pada waktu yang terulur panjang
Aku tak mahir membaca isyarat debu
Sebab cermin diri tak memantulkan apa-apa
 Kemana harus kucari cahaya, selain dalam penyerahan?

2/
Kukenangkan ramadan
Saat orang-orang sibuk menyucikan
Merawat lapar yang terjaga
Sedang telah kenyang perut dengan dosa—hasrat dunia
Barangkali berbuka dengan puisi terasa lebih murni
Daripada berpuasa tanpa siraman iman
Memikirkan santapan sahur apa yang nanti akan dimakan
Atau melakukan segala yang bukan pahala
 
3/
Ngabuburit berjam-jam agar terlihat menjalankan
Tarawih untuk bertemu gebetan
Sedang puisi tak pernah berdusta tentang apapun
Dalam riuh dada untuk dituliskan
 
Bekasi, 2022
 
 
Pre-order
 
 Kenangan bersama mantan
Umpama cashback 30 persen
Kau hanya  dapat  kembalian  dari poin-poin kekecewaan
Padahal dulu yang sering kau pesan
perasaan yang kuat dan cinta yang sehat
meski kau berusaha login berkali-kali dihatinya
Menukar  semua voucher setia  dan pengorbanan
Kau ingin terverifikasi dicintai
namun yang kau baca hanya:
Maaf.  Cinta yang anda inginkan sudah habis–
Kau ingin  pre oder lagi dan lagi
Berharap lusa stok hati yang mencintaimu sepenuh hati sudah ready
 
Bekasi, 6 Desember 2021
 
 
 
 ===========================
Listio Wulan Nurmutaqin, kelahiran Brebes yang kini tinggal dan besar daerah Bekasi. Aktif bergiat di Kelas puisi Bekasi (KPB),Kelas menulis daring (KMD). Kelas puisi  Alit (KEPUL) . Juara 3 dalam event lomba cipta puisi yang diadakan Penerbit Prakasa Creative dan beberapa puisinya telah di muat di Suara Sarawak (Malaysia), Harian Nusa Bali, Radar pekalongan, Radar Kediri, PCNU Sumenep, Tiras Times, Bicara news, Koran Sinar Indonesia Baru, Koran BMR Fox, Majalah Semesta Seni, Majalah Elipsis dan berbagai media cetak maupun online lainya. Bisa dihubungi melalui :
Email : listiowulann354@gmail.com
Facebook: Rahadian Tyo

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak