Puisi-Puisi Sigit Sugara
Bernapaslah
Jika saja kesempatan untuk kehilanganmu adalah nyata
Maka aku tak akan menemukan diriku lagi
Ciwidey, Desember 2021
Aku sudah
menyisihkan tisu
Memainkan permainan yang kau tahu
Aku sudah paham kunci di gitarmu
Tapi sekarang kau sudah pergi dan aku tak tahu kenapa
Aku
berhasil menebak teka-teki dan lelucon perang
Menemukan nomor dan mengerti untuk apa mereka di namamu
Aku mengerti perasaan, mengerti kata-kata
Tapi sekarang kau sudah pergi dan aku tak tahu kenapa
Memainkan permainan yang kau tahu
Aku sudah paham kunci di gitarmu
Tapi sekarang kau sudah pergi dan aku tak tahu kenapa
Menemukan nomor dan mengerti untuk apa mereka di namamu
Aku mengerti perasaan, mengerti kata-kata
Tapi sekarang kau sudah pergi dan aku tak tahu kenapa
Ciwidey, Februari 2022
Apakah benar berdoa dikala langit gelap?
Menghargai kegigilan, menyatu dengannya
Tidak ingin peduli walau angin menjelma bayang-bayang
"Jadilah dekat...untuk menceritakan awal yang sama"
Berlalu menjadi beberapa lembar ayat yang menggantung di dinding paru-paruku yang sesak menatap nasib
"Bersujud, jika perlu. Supaya engkau mendekat untuk menceritakan
awal yang sama"
Merasakan kau di heningnya rentang nadiku sendiri
Menghargai kegigilan, menyatu dengannya
Tidak ingin peduli walau angin menjelma bayang-bayang
Berlalu menjadi beberapa lembar ayat yang menggantung di dinding paru-paruku yang sesak menatap nasib
Merasakan kau di heningnya rentang nadiku sendiri
Ciwidey, Juli 2021
Pose Tuhan
Kau
mengajakku tuk berteriak
Menghukum kesalahan dari caramu
Menegakkan tenggorokan, meng-garansikan surga
Membunuh dengan nama cinta
Menuntun perbudakan pada kematian
Kebenaran adalah hal wajar bila kau alim
Sebab mereka yang awam serupa telunjuk solek Tuhan
-Katanya
Menghukum kesalahan dari caramu
Menegakkan tenggorokan, meng-garansikan surga
Membunuh dengan nama cinta
Menuntun perbudakan pada kematian
Kebenaran adalah hal wajar bila kau alim
Sebab mereka yang awam serupa telunjuk solek Tuhan
-Katanya
Ciwidey, Januari 2021
Sigit Sugara, lahir di Ciwidey 22 Januari 2002. Tinggal di Lebakmuncang (salah satu daerah di Ciwidey). Gemar membaca dan menulis sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Aktif sebagai mahasiswa Universitas Kebangsaan RI.