Puisi-Puisi Mohammad Iskandar
di bayang mata
sentosa ia
membikin teka-teki
di sembarang dada
pikiran terbuka
menampung lekukan tubuh
dan wajah yang dipoles
ke mata; binar senantiasa
akan hanyut dalam renungan
sebuah drama kecil
bagi jiwa petualang
bagi tubuh sendiri
dari tubuh lain:
asing dan terang
menggapai warna lain
di pikiran banyak kepala
pagelaran itu
memutih utuh
menghibur, sungguh!
dalam angan dan keinginan
selebihnya Tuhan
merangkum segala
dari tiada ke ada
dari ada ke tiada
menerka dalam
tiap-tiap lelakon
di bait kehidupan
sebagai pengingat
yang tergenggam akan lepas
yang teringat akan raib
yang tercinta akan tiada
menunggu untuk kembali
bergerak pelan
kuasai tubuh
ruh mengaduh
memberi makna dalam
saat sajak diciptakan
oleh pikiran dan renungan
kau senantiasa; tiba dengan kelembutan
ujian tahun-tahun kekosongan
memberi kau jalan lain
dan meninggalkan ruang hening
semesta pun nyeri:
seperti hilang riang
setangkup luka dikandung badan
di dalam doa lain
aku kini
mencari jejak belahan
di selembar kanvas putih
setangkai bunga diabadikan
oleh tangan lembut pelukis
menjadi penyegar alam
oleh Sang penjaga semesta
memerah di dalam kanvas
merona di segala jiwa
bukan di tanah
tetapi ruang kasih--
menyimpannya sesegar suluh
terbuka ruang maaf seluas-luasnya
bagi jiwa-jiwa yang diberkahi
untuk kembali suci, selepas bertaut dosa
sebelas bulan sebelumnya
terbuka makna bening - maaf-maafan
menyegarkan hati dan ruh
untuk menyambut hari-hari baik
dalam khidmat ibadah
di lembar-lembar ayat
ditadaruskan yang puasa
sepi di semesta hikayat
langit mendengar takbir kemenangan
dari pelantang dan seruan satu
menyeluruh ke dalam tubuh waktu
lewat membikin rapuh
di malam penghabisan
telah pungkas sembah, sujud seutuh manah
Keren Bang puisinya 🤩
BalasHapus