Malam ini aku melihat hujan di balik matamu
Bolehkah aku masuk?
Di dalam ada jalanan yang basah dan lelah
Ada anak kecil tengah kedinginan; tak tahu arah rumah
Biarkan aku masuk!
Setidaknya kukasi dia sedikit peluk
Hujan masih saja menghujani anak kecil itu dengan hujan
Ingin kutemani ia main hujan-hujanan
Melihat itu, terpaksa aku masuk ke dalam matamu
Setidaknya ada payung kecil untuk anak kecil itu
Sore hujan begini
Isi kepala ramai sekali
Sesak dipenuhi orang-orang berlalu-lalang
Ada yang berjualan perhatian
Ada yang membeli candaan
Semuanya ketawa-ketiwi
Melepas sejenak gulana hati
Aku yang tentu saja sedang sendiri
Sedang berusaha mengeluarkan isi kepala
Sampai ke inti-inti
Oh begini,
Sepi dalam ramai
Ramai dalam sepi
Yogja, 2021
Isi kepala ramai sekali
Sesak dipenuhi orang-orang berlalu-lalang
Ada yang berjualan perhatian
Ada yang membeli candaan
Semuanya ketawa-ketiwi
Melepas sejenak gulana hati
Aku yang tentu saja sedang sendiri
Sedang berusaha mengeluarkan isi kepala
Sampai ke inti-inti
Oh begini,
Sepi dalam ramai
Ramai dalam sepi
Sebelum melakukan tidur, dia selalu latihan;
Cara merapikan dipan
Cara merebahkan badan
Cara melepaskan kaki-tangan
Cara memejamkan pandangan
Cara menenangkan pikiran
Cara keluar dari keramaian
Cara masuk dalam kesepian
Cara-cara menidurkan harapan
Ahh, bajingan-bangsat, jahanam-keparat
Terlalu kebanyakan cara untuk latihan
Akhirnya di tengah kebingungan
Mencari cara melakukan tidur
Tidur pun membuatnya ketiduran
Si kecil yang suka makan permen itu sudah besar
Sudah tidak pemalu dan ingusan
Ia gemar melucu dan menggodamu
Kau penyanyi bukan?
Yang kemarin perform di panggung itu?
Bukan-bukan itu,
Aku adalah penyanyi yang sehari-hari
Bekerja di pelupuk matamu
Melagukan tiap nada yang kau cipta
Dari air matamu
Kawan, laptop saya semakin kesini semakin sibuk saja
Mulai rusuh dikerjain kerja
Tiap pagi musti berdengking; melawan pening
Membuat empunya pusing tujuh keliling
Laptop saya sekarang banyak maunya
Rewel bising sekali di telinga
Yang ini belum jua usai
Eh, yang itu minta cepat selesai
Sudahlah kawan
Laptop saya mungkin sedang butuh perhatian
Harus bertempur mengejar deadline
Yang terpampang di muka online
Hadziq Ghiyats Rahman adalah perjaka yang lahir di bumi mina tani Pati,
Jawa Tengah. Sedang aktif berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan
Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Saat ini ia tergabung di grup Sastra SJ (Sapu Jagad)
dan Sokokamaru. Baginya ketika hati dan pikirannya bergejolak, disaat itulah ia
menulis sajak. Instagram: @hadziqrahman16