
Foto oleh Enric Cruz López dari Pexels
masih bersenandung di jalan-jalan
orang-orang sudah gentayangan
mengunjungi saudara, tetangga, juga rekan
yang meminta jatah uang jajan
mencuat di depan
sambil unjuk baju kebesaran
meski sebenarnya
kebesaran di mata Tuhan
adalah kalung bunga iman
jika dilihat akan membuat pusing
seharian menggeliat bagai cacing
sampai sepekan berpaling
semua kembali jadi hening
setelah genap bersimpuh
pada tuhannya yang maha penuh
dia hentikan laju becak
menantang sebuah jarak
menuju kampung pertama ia pijak
menuju kerinduan yang selama ini ditolak
bayangan lelaki yang mendidik mandiri
bayangan bibit kecil disayangi
masih tersimpan amat rapi
ada tangan-tangan
--yang seperti memanggil
aku digunakan untuk mengusir setan
yang mengganggu pemukiman
untuk menyambut pergantian bulan
karena aku selalu sabar
membuat kampung penuh binar
aku sering dipukul-pukul
untuk tanda khusus
seperti ada bendera kuning
atau bendera warna lain
bapak-bapak begadang
juga ikut memukulku
saat berkejaran kucing nakal
mencuri ikan dari rumah warga
sudah jarang aku dipukul
apa karena mereka malas?
atau aku sudah digantikan
dengan lalu lintas zaman
di pinggir pos ronda
Agus Sanjaya lahir di
Jombang, 27 Agustus 2000. Juara 2 Lomba Menulis Cerpen Nasional (Komunitas
Sekolah Seru, 2019), Juara 3 Event Menulis Puisi Nasional (Arras Media, 2021),
serta Juara 2 Lomba Menulis Puisi Ramadan COMPETER Indonesia. Buku pertamanya
berjudul Akar Kuning Nenek, serta keduanya berjudul Lima Sekawan terbit di
Guepedia tahun 2020. Saat ini ia tengah sibuk kuliah, menimba ilmu di COMPETER
Indonesia dan Kelas Puisi Bekasi (KPB). Karya-karyanya banyak terangkum di
antologi bersama, juga di media online seperti: Riau Sastra, Kosana.id,
Cerano.id, Sastra Indonesia.org, Nolesa.com, Metamorfosa.co.id, Suku
Sastra.com, Dermaga Sastra, Pahatan Sastra, Tirastime, Mbludus, Negeri
Kertas.com, serta Inside Lombok.
Semangat terus Dik. Kamu kereeen
BalasHapusterimakasih banyak Kak
HapusKereenn
BalasHapusterimakasih Kak
HapusBagus kaak... Lanjuut 😊👍🏻
BalasHapusterimakasih ya
HapusSemangat kak!
BalasHapus