Puisi Abdul Azis Nopian - Petuah

PETUAH
 
Berjalan di penjuru negri itu dengan senyum masih tersipu
Sapa masih enggan lekang bersama terik
Riuh akrab menyertai halusnya telapak tangan ibu di depan pintu
Binar mata memalingkan cuaca cerah hari
 
Saat yang sama, di halaman rumah tumpukan besi dan plastik terdengar
Kusambut suara tersebut dengan juluran telapak tangan
Terasa kasar karena pekerjaan berat
Bapak dengan keringat di kening menghela nafas
 
Toples kopi tubruk beserta gula seakan menyapa
Termos air panas di samping seakan berkedip
Satu sendok makan dan tiga cangkir ibu persiapkan
Sempit dapur berubah menjadi perasaan hangat
 
Cangkir pertama ibu tuangkan kopi dengan pertanyaan
Kopinya pahit atau tidak, nak?
Cangkir kedua tuangan kopi ibu bernada pernyataan
Kopimu ini pak, pahit tapi tak getir!
Dan Cangkir terakhir, secangkir teh manis ibu tanpa kepalsuan
Bertanya, menyatakan, dengan rasa dan ilmu pengetahuan


Abdul Azis Nopian, lahir di Tasikmalaya pada tanggal 07 bulan Desember tahun 1994, Jawa Barat. Masih aktif sebagai mahasiswa Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jejak diri dapat ditemukan di Kp. Cikaso Desa. Cukangjayaguna Kec. Sodonghilir Kab. Tasikmalaya, CP: 082121661001.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak